Kamis, 10 Desember 2015

Tips Sukses Makan Kerang Kiloan

Sore hari saya bersama dengan teman-teman kantor akan berwisata kuliner di restoran kerang kiloan di daerah BSD. Karena pada dasarnya saya adalah orang yang asyik (baca: doyan makan), saya pun tak menyia-nyiakan ajakan ini. 

Lagi juga saya tidak memiliki alergi terhadap makanan laut. Jadi, jam lima tepat, kamu pun langsung meninggalkan kantor.  

Sesampainya di depan resto, saya bertanya-tanya dalam hati kenapa tempatnya tidak seluas review di website. Karena sudah terlanjur sampai, ya sudahlah akhirnya kami memesan beberapa jenis kerang, mulai dari kerang hijau, kerang darah, dan kerang bambu. Karena kerang bambu tak ada, kami pun menggantinya dengan kerang macan.

Kami sudah chit chat untuk pesta kerang di sini. Pokoknya sampai perut kenyang makan kerang, baru kami akan pulang.

Namun saat pesanan pertama, yaitu kerang hijau, datang. Wakwaaaawww, kenapa satu kilonya sedikit banget? Sepertinya resto ini sengaja mempermainkan timbangan sehingga harga menunya menjadi murah. Memang harga kerang di resto ini terbilang murah dibandingkan resto kerang sejenis. Tapi, menurut saya lebih baik harganya lebih mahal dibandingkan resto mengurangi timbangannya. 


Kecewa jadinya. Apalagi ditambah saat pelayan bilang bahwa saus yang tersedia hanya satu jenis. Padahal menurut keterangan (lagi-lagi) website ada berbagai jenis saus yang disediakan. Aduhhhh gimana? Kami datang belum terlalu malam, tetapi sausnya hanya ada satu jenis. Padahal saya dan teman-teman lainnya sudah kebayang makan kerang hijau goreng dengan saus putih yang dibuat dari jamur.

Aduh kenapa jadi kebanyakan curhat ya? 

Nah tips terakhir ini lebih penting disimak daripada curhat-curhat saya sebelumnya.

Beginilah awal ceritanya. Ini adalah pesanan terakhir kami, yaitu kerang alias keong macan. Saat disajikan masih mengepul. Dari awal saya sudah merasakan bau tak enak dan ketika dimakan satu biji, rasanya pahit dan mirip ikan asin. Saya pun tak melanjutkan makan.

Namun, ada satu teman yang tampak masih "kalap" dengan kerang berbau tersebut. Kami hanya memperhatikannya hingga akhirnya di sadar jika kerangnya bau.

Bukannya stop, dia malah meneruskannya. Sayang kerangnya mahal! Wkwkwkwk... Tak tunggu beberapa lama, kulitnya memerah dan bentol-bentol akibat makan kerang yang sudah tidak segar lagi.

Oleh karena itu, untuk kamu yang alergi ataupun tidak perhatikan dengan saksama keadaan kerang. Jika ada gejala-gejala yang mencurigakan lebih baik segera berhenti memakannya.

Warna
Kerang yang segar adalah kerang yang berwarna kekuningan hingga keorangean. Jika daging sudah berubah warna menjadi lebih gelap, itu tandanya kerang sudah tak segar lagi.  

Bau
Kerang yang masih segar mengeluarkan bau amis yang khas. Namun dengan berbagai campuran bumbu dan lemon biasanya bau tersebut tidak akan terlalu menyengat. Namun jika kerang dalam keadaan masak mengeluarkan bau yang kurang sedap, itu tandanya kerang sudah busuk. Jangan segan menciumnya untuk memastikan.

Kulit Kerang Tidak Terbuka
Kerang yang sudah masak biasanya akan terbuka cangkangnya secara otomatis. Jadi jika cangkang masih saja  tertutup, rebuslah lebih lama. Namun ketika sudah direbus lama tetap saja menutup, itu tandanya kerang sudah tidak hidup saat dimasak. Kemungkinan besar kerang yang seperti ini tidaklah segar lagi.

Rasa
Rasa kerang segar adalah gurih. Jadi meskipun masih kenyal tetapi rasanya sudah pahit, sebaiknya segera buang kerang tersebut karena sudah tidak layak untuk dikonsumsi.


Keempat hal tersebut yang mesti kamu perhatikan agar kamu aman dalam perburuan kuliner kerang. Bagi kamu yang suka kerang, ada banyak menu kerang lain yang bisa kamu nikmati, mulai dari kerang kremes hingga saus tiram. Silakan pilih dan selamat berwisata kuliner!

9 komentar:

  1. Waahhh sayang banget ya kalau niat makan kerang malah berbuah pengalaman pahit begini. Btw, apakah pemilik usahanya sudah diberi tahu? Agar bisa memperbaiki pelayanannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita nga kasih tahu pemiliknya karena terlalu banyak illfeelnya mnba. Lagi juga kita nga akan mau lagi mampir ke sana

      Hapus
  2. Baru kemarin saya juga makan kerang mb, iya betuul harus teliti dulu sebelum makan. wah kalau pelayanan dan makanannya kayak gini bisa bikin kapok ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah udahhh kapok mba makan kerang di sana. Cari temoat lain aja

      Hapus
  3. aku gak berani makan kerang, ngeri aja lihatnya :D

    BalasHapus
  4. waduh, kasihan temennya mak, pgn wiskul malah jd bentol merah2..

    BalasHapus
  5. Tricky banget ya Mak makan kerang kiloan gini, apalagi kalo masih bercangkang. Rugi berat di cangkangnya hahahah

    BalasHapus
  6. saya kurang setuju untuk kerang daranya. cangkang tidak buka saat direbus lama. bukan tolak ukur barang tersebut tidak segar. saya juragan kerang kufas. cangkang ga buka saat direbus lama udh hal biasa, brang juga segar masih hiduf. jdi buka atau tidak cangkang kerang dara itu bukan tolak ukur. jangan ngawur kalo berasumsi.

    BalasHapus