Kamis, 10 Desember 2015

Tips agar Durian bisa Selamat Via Perjalanan Udara

Kisah ini masih merupakan lanjutan dari kedatangan seorang teman dari Filipina. Ini merupakan bagian terakhir perjalanannya karena dia sebentar lagi akan terbang kembali ke negaranya. Sambil menunggu penerbangannya kami pun nongkrong-nongkrong dulu di Magnum Cafe di Grand Indonesia. Setelahnya baru mengantarnya ke bandara. Namun sebelumnya kami ke Mangga Besar dulu untuk membeli durian untuk oleh-oleh untuk keluarganya.


Di Mangga Besar berderet para penjual buah durian, sebanyak penjual viagra dan cialis yang berjualan di sepenjang Jalan Gajah Mada hingga Mangga Besar. Lho kok sampai ke sana ya. Wkwkwkwk. 

Kembali ke durian dan kali ini janji bakal fokus. Ketika kami datang di Top Alex's 88, ada beberapa orang yang sedang asyik menikmati duren. Yang dijual di sini adalah durian Medan. Koko Alex sendiri, pemiliknya, yang langsung melayani kami. 

Sebelum dia membelah durian, dia bertanya durian yang seperti apa yang kami inginkan, yang rasanya pahit atau manis?

Awalnya orang Filipina itu bilang suka durian yang manis, tetapi menurut Koko Alex durian yang terasa pahit tak kalah enaknya dengan yang manis, akhirnya orang Filipina itu pun mulai galau. Melihat keragu-raguan di wajah customer-nya, si engkoh pun langsung membelah satu durian dengan sebuah pisau dan meminta kami mencicipinya. 

Teman kami itu pun tampaknya puas dengan durian pertama yang dibuka si Koko. Lalu saya bilang ke si Koko bahwa kami tidak akan makan duriannya di sini. Orang Filipina  ini akan membawa durian-durian tersebut ke negaranya.

“Bisa saja, nanti durian di-packing secara khusus supaya durian tidak mengeluarkan bau tak sedap saat dalam perjalanan dengan menggunakan pesawat.” Katanya

Sayang di Top Alex's 88 tidak menyediakan wadah plastik untuk menempatkan durian. Kami pun meminta tolong untuk dibelikan kotak-kotak plastik beserta sekantong kopi. Kopi tersebut nantinya akan ditaburi di sekitar durian agar bau durian tak akan menyengat. Setelahnya wadah plastik tersebut dilakban seluruhnya hingga tak ada bau sedikitpun yang keluar dari wadah. Kotak berisi durian tersebut sebaiknya ditaruh di bagasi dan dilbungkus dengan pakaian. Biasanya dengan cara demikan durian bisa selamat sampai tempat tujuan.  

Saya jadi ingat pengalaman saya beberapa tahun lalu saat tugas ke Medan, Sumatera Utara.Setelah semua pekerjaan kelar, kami pun berwisata kuliner ke Ucok Durain yang populer di Medan. Namun sayangnya, malam itu Ucok Durian benar-benar penuh hingga akhirnya supir kami merekomendasikan Inang Durian yang masih terletak di kawasan yang sama.


Inang Durian tak seramai Ucok Durian. Namun meskipun belum mencicipi Ucok Durian, Inang Durian pun memiliki durian-durian yang rasanya mantap. Salah seorang teman pun ada yang membawa beberapa butir durian ke Jakarta. Cara penjual Inang Durian mem-packing durian-durian terhindar dari cegatan pengamanan bandara juga sama dengan Engkoh Alex. Hanya saja jika di Inang Durian, penjual sudah lebih siap. Mereka menyediakan segala hal, mulai  dari menyediakan kopi hingga wadah plastiknya. 

Hmmm... dengan cekatan Engkoh Alex melakban wadah plastik berkali-kali dan duren siap dibawa. Kami pun segera menuju bandara karena pesawat beberapa jam lagi akan take off. Terima kasih kedatangannya teman. Semoga kita masih bisa bertemu kembali di lain waktu di Indonesia. See you soon!

3 komentar: