Senin, 07 Desember 2015

Apakah Benar Bakmi Menggunakan Babi dan Mie Tidak?

Kata bakmi sering disalahartikan oleh beberapa orang. Ada yang mengatakan bakmi terdiri dari dua kata, yaitu bak yang dalam bahasa China berarti babi dan mi. Jadi, bakmi adalah mi yang mengandung babi, baik itu toping maupun minyak yang digunakan. Oleh karena itulah, sangat tepat jika para penjual mi babi menamakan restorannya menjadi Bakmi Acui, Bakmi Alok, Bakmie Aloi, Bakmi Ahau, dan lain-lain.


Lalu bagaimana dengan restoran Bakmi GM dan Bakmi Golek yang jelas-jelas menjual makanan yang serba halal.

Sebagai seorang pecinta kuliner dan juga pemerhati bahasa, saya pun tergelitik mengetahui kebenaran tersebut. Jika memang benar begitu, ada baiknya restoran makanan halal mengganti nama restorannya agar tidak salah kaprah.

Namun ketika saya bertemu dengan seorang teman yang blasteran China Pontianak dan Taiwan, akhirnya saya paham apa makna bakmi dan saya ingin meluruskan kesalahpahaman mengenai kata bakmi.

Menurut bahasa Tio Chu, bahasa China Pontianak, kata bak tidak berarti daging babi, tetapi daging. Kata te bak yang sesungguhnya berarti daging babi. Jadi, bakmi adalah  mie yang menggunakan daging sebagai topingnya, bukan hanya daging babi melainkan berbagai jenis daging. Oleh karena itu, tak salah jika kedua restoran menamakan restorannya sebagai Bakmi GM dan  Bakmi Golek karena kedua restoran ini menggunakan daging ayam sebagai toping untuk mienya.

Bakmi Golek yang memang mengandung bahan-bahan yang halal mengunakan kata bakmi untuk nama restorannya.

Jadi, nama bukanlah barometer untuk menentukan apakah makanan tersebut halal atau tidak. Lebih baik tanyakan kepada penjualnya, apakah bakmi yang kamu makan halal atau tidak.

Bakmie  dengan Toping Buntut
Buntut tak hanya dimasak menjadi sop dan penyet buntut dengan sambal yang pedas. Buntut juga bisa dijadikan sebagai toping bakmie. Buntut di-fillet dahulu kemudian baru diberi bumbu dan dimasak. Salah satu restoran yang menjual bakmie dengan toping buntut adalah Dapoer Buntut. Restoran ini memiliki spesialiasi pada menu buntut. Ada banyak menu buntut, mulai dari nasi goreng buntut hingga sop buntut yang dijual dalam tiga ukuran. Namun demikian, restoran ini juga menjual menu lain non-buntut, seperti nasi goreng spesial.


Bakmie  dengan Toping Daging Ayam
Kebanyakan bakmie yang dijual di Indonesia menggunakan ayam sebagai topingnya. Ayam bisa dicincang atau dipotong kecil-kecil. Ayam bisa dicampur dengan berbagai jenis jamur yang juga dicincang atau 100 persen daging ayam. Warna toping ayam bermacam-macam, dari yang cokelat hingga putih tergantung dari bumbu masaknya.   
 

Bakmie dengan Toping Daging Babi
Bakmie dengan toping daging babi biasa dijual oleh orang-orang peranakan di daerah pecinan. Toping dari daging babi ada beraneka macam, mulai dari potongan lapciong (sosis yang terbuat dari daging), saciu (samcan yang dipanggang yang rasanya manis), daging merah (daging yang dimasak dengan angkak), dan daging babi.

Mie dengan campuran jenis-jenis babi ini sangat lezat dan nikmat. Mi ini biasa dimakan dengan saus sambal dan juga acar cabai hijau.


Setelah mengetahui hal-hal tersebut. Semoga Anda bisa makan bakmi dengan tenang. Selamat makan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar