Ketika sore menjelang dan perut mulai berteriak minta diisi. ada satu tempat makan berupa gerobak kecil yang terletak di pinggir jalan Harkit Karawaci. Namun meskipun gerobakan, angkringan ini menjual makanan yang sangat lengkap. Hampir setiap saat ada saja mobil atau motor yang sengaja berhenti untuk membeli jajanan yang murah meriah ini, lalu membungkusnya dan pergi.
Ada juga beberapa orang yang rela bersempit-sempit makan di sini. Penjual menyediakan beberapa bangku mengelilingi gerobak makanannya. Pembeli langsung bisa mengambil makanannya sendiri lalu menaruhnya di piring plastik kecil untuk alas makan.
Makanan favorit di sini adalah nasi kucing. Nasi dikemas dengan porsi sangat kecil. Oleh karena itulah, orang Yogyakarta menamakannya nasi kucing. Biasanya orang yang makan di sini akan mengambil lebih dari satu bungkus. Isi nasi bisa bermacam-macam, mulai dari sambal terasi, bihun goreng, dan ikan teri balado.
Nasi kucing bisa dimakan dengan berbagai lauk, mulai dari berbagai jenis goreng-gorengan hingga sate-satean. Ini jenis gorengannya, mulai dari bakwan, tahu isi, tempe goreng yang garing dengan ukuran yang juga kecil. Martabak telur dan risol isi kentang tersusun rapih di sebelahnya. Ada cabe rawit bagi kamu yang suka pedas.
Berbagai jenis sate-sateanya pun bikin ngiler. Ada sate sosis, sate hati, sate ampela, sate usus, sate jantung, sate kikil, sate kerang, sate ayam, sate otak-otak, sate telur puyuh, dan sate kulit ayam.
Banyak pilihan akan bikin kamu bingung mau pilih yang mana. Tapi tenang saja, makanan ini ramah kantong. Harga gorengannya berkisar antara 750-1500 rupiah. Makan banyak pun tak akan bikin jebol kantongmu. Namun untuk kamu yang sedang diet, bahaya jika makan di sini. Ini adalah tempat makan yang Big No No.
Selain gorengan dan sate-satean, ada menu lain yang juga favorit, yaitu ketan dengan parutan kelapa. Ketannya seratus persen ketan asli. Tidak ditambah beras. Oleh karena itu, rasanya enak dan gurih. Jika kamu mau, ketan bisa ditambahkan susu di atasnya. Love this menu so much.
Selain itu, angkringan juga menjual jajanan pasar lainnya, yaitu kue dadar hijau yang isinya adalah unti kelapa, yaitu campuran antara kelapa dan gula merah. Penjual angkringan ini rapi sekali menyusun makanannya dalam keranjang-keranjang yang berderet rapi.
Selain itu, masih banyak makanan yang dijual di sini. Ada telur rebus dan juga kepala ayam yang sudah dibacem kemudian digoreng. Kalau yang ini, buat saya horor. Saya tak pernah mau memakannya. Menu lainnya adalah tempe dan tahu bacem.
Sekali makan di sini, saya tak pernah lebih dari 10K. Jika lebih dari segitu, biasanya karena saya memesan wedang jahe, yaitu minuman khas Yogyakarta. Wedang jahe adalah minuman yang terbuat dari air jahe yang dicampur dengan susu cair putih. Kamu yang sedang masuk angin, minuman ini terpercaya bisa meringankan sakit.
Bahagianya makan di angkringan, sudah enak murah pula. Love Indonesian food so much! .
Makan angkringan paling enak di kota asalnya yogyakarta tapi sekarang di jakarta bnyak juga yg enak walaupun kdang menu lauknya kurang lengkap.
BalasHapus