Mie Instan Pedas Mampus di Restoran Abang Adek

Masih terbayang dengan kejadian beberapa hari yang lalu, ketika lalu lintas di mana-mana macet dan kami salah satu peserta kemacetan tersebut. Mobil seperti parkir di jalan tol. Kalaupun jalan, sangat tersendat. Namun dengan kesabaran penuh akhirnya kurang lebih tiga jam akhirnya kami berhasil turun di tol di dekat Central Park.

Awalnya kami mau mampir dulu ke Resto Abang Adek di belakang Roxy Square, sebuah warung yang menjual mie instan dengan berbagai level pedas. Setelah dari sana, kami baru mampir ke Central Park. Namun karena macetnya yang  begitu parah, akhirnya kami memutuskan untuk ke Central Park terlebih dulu mengingat Warung Abang Ade masih akan buka hingga jam 2 pagi.

And here we are, hanging around di Central Park. Karena perut sudah lumayan lapar, akhirnya kami menjajal Eggo, sebuah restoran di Lower Ground yang menjual waffle dengan bentuk yang lucu. Ada berbagai rasa yang ditawarkan mulai dari vanila, moka, hingga cokelat. Ada juga berbagai toping yang ditawarkan. Ukurannya cukup besar sehingga membuat perut kami cukup aman sambil menunggu lalu lintas lumayan bersahabat untuk  dilalui.

Kami sampai di Resto Abang Adek sekitar pukul 22.00. Tempat makannya terdiri dari dua lantai dengan tampilan yyang sederhana. Namun meskipun kami datang pada jam segitu, Resto Abang Adek masih ramai dengan pengunjungnya.

Akhirnya kami pun memesan menu mie instan kami. Di alas meja kayu kamu dapat memilih rasa mie instan yang kamu inginkan, ada mie instan rebus dengan rasa ayam bawang, kari ayam, kaldu ayam, dan soto. Kamu juga dapat memesan mie goreng atau mie goreng rendang.

Bagaimana dengan topingnya? Toping di Resto Abang Adek tidak terlalu banyak, mulai dari telur (inter), kornet (innet), telur kornet (internet), dan keju. Yang spesial dari tempat makan ini adalah level kepedasan mie instannya.  Ada 5 level pedas, yaitu sedang, pedas, pedas garuk, pedas gila,  dan pedas mampus.

Karena saya adalah penyuka makanan yang sedang rasa pedasnya, saya memesan pedas garuk dengan toping telur dan juga kornet.  Tak berapa lama, pesanan saya datang. Sambalnya berwarna merah sepertinya begitu menantang. Saya pun mengaduknya hingga rata dan mulai mencicip kuahnya. Awalnya rasanya memang biasa saja. Namun kelama-laman, barulah saya merasakan betapa pedas garuk pun sungguh amat terasa pedas. Akhirnya saya pun berhasil menghabiskan satu mangkuk mie bersamaan dengan habisnya satu botol air mineral.

Saya adalah pecinta kuah mie instan. Biasanya saya menghabiskan kuahnya sampai kering kerontang. Namun  untuk kali ini saya biarkan kuah tersebut tersisa di mangkuk. Takut keselek dan bisa bikin budeg. #takutbanget.

Saya tidak terbayang dengan mie pedas mampus pesanan seorang teman. Waktu datang, sambalnya tertutup mie instan di bawah mangkuk. Setelah diaduk, rasanya lebih parah daripada pedas garuk.

 

Intinya saya tidak menikmati pesanan mie instan saya. Namun jika lain waktu saya bisa ke sana, saya akan mencoba mie instan dengan level pedas saja. Sepertinya itu level yang paling pas dengan saya sehingga saya masih bisa menikmati enaknya mie instan..

Note: Jika kamu ingin mencoba makan mie yang pedas ini, saran dari seorang teman adalah kamu harus membawa susu agar bisa dengan cepat menghilangkan rasa pedas.

Resto Abang Adek
Jl. Mandala Utara No.8
Jakarta Barat
(Belakang Roxy Square)