Jika ada yang bertanya satu kata yang kamu ingat tentang es dawet, yang terlintas di pikiran saya adalah Banjarnegara. Sebuah wilayah di Jawa Tengah yang sangat terkenal dengan es dawetnya yang mirip dengan es cendol, tetapi dengan rasa yang lebih gurih dan enak.
Saya biasanya mendapati penjual es dawet Banjarnegara menjual minumannya dengan berkeliling menggunakan gerobak. Saya suka membelinya, apalagi jika matahari mulai menyengat dengan galaknya.
Beberapa hari yang lalu ketika mengkuti acara Gelar Cita Rasa Solo yang dilaksanakan di halaman restoran Dapur Solo di daerah Sunter pada tanggal 11-13 Desember yang lalu, dari sanalah saya baru mengetahui bahwa ada juga es dawet yang berasal dari Solo.
Saya pun tertarik untuk mencoba satu gelas es dawet yang dibanderol dengan harga 10K. Dawet tersebut dijual oleh salah satu tenant yang hadir langsung dari Solo untuk memeriahkan event tahunan Dapur Solo. Namanya adalah Ibu Ceplis, penjual es dawet Solo yang setiap hari biasanya berdagang di Pintu Utara Pasar Gedhe Solo. Karena Dapur Solo mengundangnya ke event Gelar Cita Rasa Solo, Ibu Ceplis beserta timnya pun siap sedia memperkenalkan menu tersebut kepada para pengunjung.
Menariknya dari es dawet Solo adalah beberapa jenis topingnya yang berbeda dengan es dawet lainnya. Namun, bentuk dan warna dawet kurang lebih sama dengan dawet Banjarnegara.
Adapun toping-toping untuk es dawet Solo adalah sebagai berikut:
Bubur Ketan Hitam
Biasanya ketan hitam difermentasikan dahulu barulah dijadikan toping untuk cendol atau dawet. Namun khusus untuk es Dawet Solo, ketan merah diolah menjadi bubur, seperti yang dibuat untuk pelengkap bubur kacang hijau. Bubur ketan hitam ditempatkan ke dalam periuk-periuk yang khas.
Bubur Sumsum
Selama ini saya biasanya memakan bubur sumsum dengan kinca, yaitu gula jawa yang dicairkan. Biasanya bubur sumsum dimakan bersama candil hingga rasanya semakin mantap. Es dawet Solo juga menambahkan bubur sumsum yang terbuat dari tepung dan santan sehingga rasanya gurih. Ini ini membuat es dawet solo menjadi semakin nikmat.
Selasih
Bagian terunik dari dawet Solo adalah penggunaan dari selasih. Oleh karena itulah, banyak orang yang menyebut es dawet Solo dengan sebutan es dawet telasih.
Rasa es dawet Solo segar, apalagi santannya pun kental sehingga rasanya benar gurih. Rasa manisnya berasal dari gula jawa merah yang dihaluskan. cendol kemudian ditambahkan es sehingga rasanya menjadi super duper segar.
Sayangnya minuman yang menyegarkan ini hanya bisa kamu peroleh langsung di Solo. Karena menurut pemantauan, minuman ini memang kurang populer di banyak daerah Indionesia. Jadi, tidak semudah kamu menemukan gudeg ataupun rendang. Selain es dawet Solo, Ibu Ceplis juga menjual berbagai jenis makanan khas Solo, seperti bubur Solo. Baca juga Ini yang Membuat Bubur Solo Enak Tenan. Selain itu, masih banyak lagi menu Solo yang juga tak kalah enaknya. Terus baca blog ini ya. Terima kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hhhmmm aku suka es cendol, lidahku tetep menyukai minuman2 tradisional. Kereeen ulasannya Sonta, makasih yaa.. Mungkin klo aku ke Solo pilihnya es cendol yg pake bubur sumsum deh :-)
BalasHapusMakasihhh mba indah noing sudah berkunjung. Titip satu y klo beli #lho
HapusEmang enak mbak yang ini. Salah saya cuma sekali doang kmrn. Hahahhaa
BalasHapusWahhh... iyahhh mestinya dibungkus beberapa porsi terus dibawa pulang ya mas
Hapus