Senin, 30 November 2015

Dari Ayam Goreng Kremes Sampai Chicken Karage, Mana yang Kamu Suka?

Ayam goreng merupakan menu makanan yang mudah dicari, mulai dari restoran waralaba hingga warung tenda hampir semua menyediakan menu favorit ini. Ada ayam goreng tepung yang dimakan dengan saus sambal dan saus tomat. Ada ayam kremes yang dimakan dengan sambal terasi atau sambal hijau. Masih banyak jenis yam goreng lainnya yang akan bikin kamu ngiler. Nah, dari sekian banyak ayam goreng, manakah yang paling kamu suka?

Ayam Goreng Tepung
Ayam goreng ini pertama kali diperkenalkan oleh restoran fast food dari Amerika Serikat di Indonesia. Namun sekarang, warung-warung pinggir jalan juga menjual ayam goreng jenis ini. Ayam diberi adonan tepung yang sudah diberi bumbu sebelumnya. Setelah semua sisi ayam goreng sudah ditutupi tepung yang tebal, barulah ayam siap digoreng dalam minyak yang banyak dan panas.

Hasilnya adalah ayam goreng yang renyah dan gurih. Ayam goreng ini bisa dimakan dengan nasi atau kentang goreng (french fries), atau bawang bombay tepung (onion ring) beserta saus tomat atau sambal. Biasanya anak-anak paling menyukai jenis ayam ini.


Ayam Goreng Kremes
Ayam goreng kremes dan ayam goreng tepung sebenarnya sama-sama menggunakan tepung. Namun  bedanya, terletak pada ketebalan dan tekstur tepungnya.  Kalau ayam goreng tepung, tepungnya tebal dan menempel semua di ayam. Tepung pada ayam kremes tak menempel semua di daging ayam. Ada serpihan kremes yang kuning kecokelatan  yang tidak menempel di ayam. Rasanya garing dan juga gurih.

Ayam kremes biasanya disajikan bersama dengan sambal ulek merah atau hijau dengan berbagai lalapan, mulai dari selada, timun, dan  kemangi.


Chicken Karage
Chicken karage biasanya juga dijual di restoran waralaba ala Amerika. Bedanya dengan dua ayam goreng sebelumnya, chicken karage sudah difillet. Jadi, tulangnya sudah dibuang terlebih dahulu. Barulah setelahnya, lembaran ayam  yang tipis tersebut disalut dengan adonan tepung yang sudah diberi bumbu yang membuatnya terasa gurih. Biasanya chicken karage dimakan bersama saus cabai atau saus tomat botolan.

Di salah satu restoran fast food di food court Senayan City, chicken karage dipaketkan dengan satu porsi nasi dengan porsi sedang dan lemon tea dingin. Menu tersebut cukup untuk mengisi lambung. 


Ayam Goreng Ungkep
Berbeda dengan tiga ayam di atas, ayam jenis ini diungkep atau direbus dengan berbagai bumbu, mulai dari kunyit hingga serai terlebih dahulu. Dengan proses tersebut, bumbu sudah meresap hingga ke dalam dan warnanya pun menjadi sungguh cantik. Pada prinsipnya, ayam ungkep sudah masak. Jadi, jika hanya ingin digoreng sebentar, tidak apa-apa. Ingin menggorengnya sampai garing, juga dipersilakan.  

Ayam seperti ini banyak disajikan dengan sambal ulek dan lalapan, seperti selada, tomat, dan mentimun. Bisa juga disajikan dengan sayur tumis seperti gambar di bawah ini.


Perkenalkan Ini Daun Pepaya yang Sama Sekali Tak Pahit!

Meskipun daun pepaya rasanya pahit,  banyak orang yang sangat suka dengan tumis daun pepaya. Agar bisa enak dimakan, daun pepaya biasanya direbus dengan baking soda, dimasak dengan sayur-mayur lain seperti kangkung dan daun singkong, atau pun diremas-remas dengan garam kasar sampai layu agar tak pahitnya tak keterlaluan.

Lalu bagaimana rasanya setelah hal-hal tersebut dilakukan? Rasa pahitnya tak akan hilang seratus persen karena memang itu ciri khas daun pepaya. Bukan daun pepaya kalau tidak pahit. Jadi meskipun sedikit, mesti ada rasa pahitnya.

Itu yang selalu ada di kepada saya tentang daun pepaya. Hingga pada suatu hari saya mencicipi tumis daun pepaya yang sama sekali tidak pahit. Dengan rasa penasaran, saya pun langsung bertanya kepada "chef-nya" bagaimana caranya agar daun pepaya tak terasa pahit. 


Ternyata... oh ternyata, ada daun pepaya yang tidak pahit, namanya daun pepaya jepang. Bentuknya hampir sama dengan daun pepaya biasa, hanya ukurannya lebih kecil dan bergerigi. Beda dengan daun pepaya biasa yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan daun pepaya jepang.

Jadi, daun pepaya jepang hanya tinggal direbus, lalu diiris-iris kecil jika suka dan sesuai dengan selera. Setelahnya sayur siap untuk ditumis dengan menggunakan potongan cabe merah rawit, bawang putih, dan bawang merah dengan sedikit minyak. Tambahkan teri jengki atau teri medan yang terlebih dahulu digoreng agar garing. Ingat jangan terlalu banyak menambahkan ikan teri agar tak terlalu asin.  Ikan teri hanya dipakai sebagai pemanis saja. Airnya pun jangan terlalu banyak. 

Daun pepaya jepang yang biasa disebut dengan daun kaya, rasanya agak mirip dengan daun singkong. Sepiring nasi hangat amat tepat menemani tumis pepaya jepang yang pedas karena memang sengaja dimasak dengan cabai rawit merah yang segudang. Hati-hati bagi yang sedang diet, karena menu ini membuat kita kalap apalagi dinikmati dengan tempe mendoan dan tahu goreng yang baru diangkat dari wajan. Tempe hangat yang gurih bersatu dengan tumis daun pepaya jepang dan nasi putih. Yummmyy.... rasanya pecah di mulut.



Sayangnya, daun pepaya jepang agak sulit ditemukan, apalagi di pasar tradisional. Saya pernah mencarinya di sana. Saya tanya ke penjual sayur, dia bilang baru tahu ada daun pepaya jepang. Memang daun ini memang masih belum populer dan sangat sedikit petani yang membudidayaknnya. Salah satu tempat budidayanya ada di Bogor.

Daun pepaya jepang masih terbatas penjualannya di pasar-pasar modern, bergabung dengan daun kangkung, pepaya, hingga bayam. Biasanya daun pepaya jepang dijual per ikat dengan harga 4K. Yuks yang kepingin memasak tumis daun pepaya jepang untuk keluarga, silakan capcus ke pasar modern dan selamat memasak!

Mengenal Side Dish Gratis Ala Restoran Korea


"Mba, sepertinya saya nga pesan makanan-makanan ini." Kata saya sambil menunjuk enam piring kecil berisi berbagai jenis makanan khas Korea.

"Ohhh.... ini side dish, bu. Setiap pengunjung di sini akan disajikan semua makanan ini." Jawabnya sambil terus menaruh piring-piring tersebut di atas meja kami.

"Kalau mau tambah, kena biaya tambahan lagi nga?" Tanyaku iseng sambil tersenyum.

"Tidak bu, kami akan tambahkan jika Ibu meminta tanpa ada additional charge."

Ternyata, memang begitulah di restoran Korea. Ada berbagai side dish yang disajikan gratis untuk para pengunjungnya. Salah satunya di Restoran Korea Han Gang di Mall Taman Anggrek saat kami makan malam beberapa waktu lalu.

Saat itu ada enam side dish yang disajikan dengan porsi kecil. Angka enam dan jenis-jenis makanan di sini bukanlah patokan. Karena di restoran Korea lainnya, jumlah side dish bisa lebih banyak bahkan karena begitu banyaknya seluruh meja hampir seluruh terisi dengan makanan.

Berikut enam side dish yang disajikan di Han Gang Restaurant 

Algamja-Jorim
Algamja-jorim atau braised baby potato adalah side dish pertama yang datang ke meja kami. Kentang dengan ukuran kecil yang masih lengkap dengan kulitnya ini mengingatkan saya pada kentang di menu rendang Padang. Namun  algamja-jorim ini ditumis dengan kecap yang kental lalu di atasnya ditaburi wijen.


Sigeumchi Namul
Saya menyebutnya sebagai bayam tumis. Namun, jika melihat pengertiannya di Wikipedia, definisi saya mengenai sigeumchi namul tadi kurang tepat. Sigeumchi namul adalah bayam yang direbus sebentar dan diaduk dengan minyak wijen, bawang putih, dan kecap asin. Sigeumchi namul biasa ditambahkan untuk makanan utama, seperti chapchae, kimbap, dan bimbimbap.

Satu-satunya menu side dish yang kami minta tambah adalah menu ini.



Braised Tofu
Tofunya yang lembut dipotong kotak-kotak kecil. Tofu itu kemudian dimasak hampir sama dengan side dish baby potato, ditumis dengan kecap yang kental.  Sepertinya cara memasak ini begitu populer di Korea. Salah satunya menu braised tofu ini.   



Kimchi Lobak
Kimchi merupakan sayuran yang sangat populer di Korea. Kimchi adalah hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas yang dicampur bawang putih, daun bawang, cumi-cumi , tiram, jahe, garam, dan gula. Rasanya segar. Kimchi bisa langsung dimakan begitu saja atau  bisa digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan khas Korea lainnya.



Kimchi Sawi Putih
Selain kimchi lobak, kimchi yang terbuat dari sawi putih juga sangat populer di Indonesia. Cara pembuatannya sama saja dengan kimchi lobak. Rasanya juga sama-sama segar. 


Salad
Side dish berupa salad ini berisi sayur-mayur yang telah matang. Kurang lebih isinya sama dengan salad yang kita makan di restoran Italia yang menjual Pizza. Dressing-nya mayonais dengan taburan kacang di atasnya. Salad seperti ini biasa disajikan bersama dengan pancake khas Korea yang biasa disebut dengan Hemul Pajeon. Saya lebih suka menyebutnya dengan martabak telur dibandingkan pancake.
 

Han Gang Restaurant
Mall Taman Anggrek Lt.4
Jl.S.Parman Daerah Khusus Ibukota Jakarta
11440

Minggu, 29 November 2015

Gorengan Khas Medan: Dari Pulut Goreng Hingga Godog-Godog


Siapa yang tak kenal bakwan, risol, pastel, cireng, misro, hingga combro. Hmmm.... yummy. Orang-orang Indonesia memang suka sekali dengan makanan yang digoreng-goreng. Oleh karena itulah, setiap daerah memiliki jenis gorengan khas yang biasanya dijual dalam gerobak sampai digendong penjualnya.

Salah satu daerah yang paling terkenal dengan gorenganya adalah Pontianak dengan pisang gorengnya. Pisang yang dibentuk seperti kipas lalu digoreng dengan tepung yang membentuk kremesan yang gurih. Orang Jakarta dan pulau Jawa juga sangat familiar dengan bakwan goreng, yaitu tepung yang dicampur dengan berbagai sayuran, mulai dari kol, wortel, hingga toge. Misro dan combro yang terbuat dari parutan singkong biasa dijual di pagi hari untuk sarapan. Sampai malam pun pedagang gorengan masih wara-wari di sekitar kita menjajakan dagangannya

Nah, orang Medan juga memiliki berbagai jenis gorengan yang khas seperti daerah-daerah tersebut. Namun gorengan khas Medan tidak sehits pisang Pontianak. Mengapa? Mungkin karena kita belum mengenalnya.

Oleh karena itu, mari kita mengenalnya satu per satu.

Godog-godog
Gorengan ini terbuat dari tepung terigu, pisang yang sudah dihancurkan, kemudian ditambahkan dengan parutan kelapa. Adonan tersebut lalu dicampur dengan garam dan gula secukupnya. Kemudian barulah digoreng, tetapi sebelumnya dibentuk bulat lebih dahulu.


Pulut Goreng
Ada dua macam pulut goreng, pulut hitam dan putih. Dalam bahasa Indonesia pulut berarti ketan. Jadi, pulut goreng adalah gorengan yang terbuat dari ketan yang dikukus terlebih dahulu kemudian dibentuk bulat-bulat. Sebelum digoreng, pulut diberi unti, yaitu, parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah. Itu untuk pulut putih. Kalau untuk pulut hitam biasanya unti dibuat dari kelapa yang ditambahkan gula pasir. Jadi warna pulutnya menjadi cantik jika dipotong.


Ini si pulut hitam yang disalut dengan adonan tepung cair.


Selain itu, penjual gorengan Medan juga biasanya menjual gandasturi dan pisang goreng. Keduanya sebenabrnya bukan gorengan khas Medan. Gandasturi adalah gorengan yang isinya adalah kacang hijau yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dengan kelapa parut yang tebal. Setelahnya, adonan tersebut dicelupkan ke adonan tepung, barulah digoreng. Jika sudah kekuningan, gandasturi siap diangkat.


Pisang goreng Medan agak berbeda dengan pisang goreng Pontianak. Jika pisang goreng Pontianak memiliki banyak kremes, pisang goreng Medan tidak. Gorengan-gorengan ini biasanya dimakan pada saat sarapan pagi dengan segelas kopi atau teh manis.


Penjual gorengan khas Medan bisa ditemui di Pasar Impres Senen yang menjual berbagai barang dan makanan khas Medan. Di sini juga berjejer restoran dan tempat makan lainnya yang khas Batak dan Medan Peranakan. 

Gorengan dengan ukuran jumbo ini kemudian ditaruh di baskom-baskom yang berderet panjang. Penjual akan memberikan kantong kertas dan pembeli dipersilakan mengambil sendiri. Dengan membayar Rp2.500 per bijinya, kamu sudah bisa membawa gorengan khas Medan.

Gorengan Khas Medan
Pasar Impres Senen Blok VI

Bebek 76

Di daerah Karawaci, ada sebuah restoran yang baru beberapa hari ini buka. Namanya restoran Bebek 76. Kalau dilihat dari luar, tempatnya nyaman dan rapi dan ber-AC pula. Oleh karena itu, pada sore hari yang agak mendung kami makan di sana. Sstttt.... ternyata sampai akhir bulan November ini, restoran tersebut sedang ada promo 20 persen untuk semua item. Jadi, harganya benar-benar ramah di kantong.

Kami datang bertujuh. Karena satu meja maksimal terdiri dari 6 bangku. Kami pun ditawari di ruangan VIP. Berasa banget di hotel jadinya meskipun jangan terlalu berharap kursinya ala-ala hotel. Sederhana namun nyaman. Pelayannya pun ramah. Bagaimana dengan menu-menu yang ditawarkan?

Bebek Percik (26K)
Sesuai dengan namanya, menu jagoan di Bebek 76 adalah menu daging bebek. Ada  banyak menu bebek yang bisa dipilih, mulai dari bebek bakar presto, bebek penyet, bebek goreng presto, hingga bebek tiga rasa. Namun di antara semua itu, kami memilih menu bebek percik. Bebek goreng dengan sambal berbagai rempah yang hanya setengah matang.


Menu Paket Ayam  (32K)
Menu paket ini terdiri dari ayam bakar atau goreng, sayur asam, tempe, dan tahu goreng. Ini adalah pesanan kami yang  datang pertama. Wowww.... dada bakarnya ukurannya super besar, lunak, dan gurih. Begitu juga dengan tempe dan tahunya, bumbunya meresap hingga ke dalam. Sayur asamnya favorit banget. Rasa asam dan pedasnaya sama-sama keluar. Saya suka dengan taste sayur asam yang seperti ini.


Menu Paket Bebek (38K)
Menu ini hampir sama dengan menu paket ayam. Hanya ayamnya diganti dengan bebek bakar dan goreng. Bebeknya enak dan lunak dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam. Dalam semua menu paket, ada lalapan yang ditambahkan, yaitu selada, tomat,dan mentimun. Setiap paket disediakan dua jenis sambal, yaitu sambal hijau dan merah. Sayang, rasa sambalnya tak terlalu juara.

Setiap paket ada nasi putih dengan bawang di atasnya.


Sop Iga (35K)
Sop iga masih dalam keadaan hangat ketika datang. Dua buah tulang iga yang besar dan tanpa lemak disajikan dalam semangkuk kuah kaldu lezat yang berasa sekali rempah-rempahnya. Daging iganya lunak dan mudah dipisahkan dari tulangnya. Sepertinya iganya sudah cukup lama direbus sehingga menghasilkan kaldu yang gurih dan  daging yang empuk. Di dalam kuah kaldu ada daun bawang, tomat, dan kentang. Jika kurang pedas, kamu bisa menambahkan sambal ke dalam kuahnya. Agar cukup kenyang, kamu bisa memesan nasi putih.


Iga Penyet (35K)
Ini merupakan salah satu menu paket sehingga kamu bisa mendapatkan nasi beserta satu buah iga penyet yang cukup besar. Dagingnya pun cukup banyak dan rasanya pun lumayan.Namun, ini adalah menu yang paling lama keluar. Iga digoreng dulu barulah dipenyet dan diberi bumbu. Ada cabe hijau dan merah juga selada, timun, dan tomat.



Tempe Mendoan  (12K)
Ada beberapa pilihan gorengan, mulai dari bakwan jagung, lumpia, hingga tempe mendoan. Kami memilih tempe mendoan yang isinya empat buah dalam satu porsi. Namun sayangnya, tempe mendoan tidak sesuai dengan keinginan. Tempe digoreng terlalu lama sehingga rasanya garing Namun begitu, rasanya cukup enak. Lain kali harus diberi catatan agar kami bisa mendapatkan tempe mendoan yang sesuai dengan keinginan kami.


Sayangnya, karena ini restonya masih amat baru dan baru hanya ada satu koki, kami menunggu cukup lama. Namun pelayannya begitu ramah. Semoga lain waktu pelayanannya semakin baik.

Bebek 76
Jalan Dwiyo Sugondo
Blok B1 no. 13
Perumahan Harapan Kita
Tangerang

Dapur Buntut PIK

Hari libur telah tiba, ini saatnya untuk family time. Kali ini saya bersama dengan keluarga besar menuju restoran Dapur Buntut PIK (Pantai Indah Kapuk) yang salah satu cabangnya berada di daerah Kelapa Gading. Rencananya early dinner dulu di restoran ini, baru kami menghabiskan malam di  Mall Kelapa Gading I atau La Piazza.

Restoran dengan spesialisasi menu buntut ini letaknya tak jauh dari Mall Kelapa Gading. Kamu cukup lurus saja jika sudah berada di depan Mall Kelapa Gading dari arah bundaran. Ketika sudah melewati dua lampu merah, kamu bisa memutar balik. Kamu akan melihat icon sapi putih berbiintik hitam yang cukup besar di atas ruko, di situlah restoran Dapur Buntut PIK berada. Patokannya, restoran tersebut sederetan dengan MKG bersebelahan dengan berbagai ruko yang menjual makanan yang juga lezat-lezat. 

Ketika kami datang restoran dalam keadaan sepi, hanya seorang ibu yang sedang menyuapi anaknya makan. Tempatnya dua lantai dan tidak terlalu luas, tetapi nyaman. Setelah mendapatkan posisi di sofa yang memanjang dan asyik, kami pun segera memesan menu makan malam kami.

Menunya ada macam-macam mulai dari sup buntut, nasi goreng buntut, bakmie buntut, buntut lada hitam, oseng buntut, hingga ayam goreng. Namun dari sekian banyak makanan, kami memesan tiga menu ini.

Sop Buntut (95K)
Sesuai dengan nama resto, menu andalan di sini adalah buntut. Ada beberapa menu buntut, mulai dari nasi goreng buntut, buntut penyet, buntut lada hitam, hingga sop buntut. Akhirnya, kami pun memilih sup buntut. Sup disajikan dalam tiga ukuran, S, M, dan L. Kami memesan yang ukuran sedang. Buntutnya cukup banyak dengan potongan tomat, kentang, dan kentang yang cukup besar. Kuahnya berwarna cokelat pekat dengan rasa rempah-rempah yang kuat bercampur dengan aroma buntut yang khas.  Daun bawang yang hijau membuat warna sup buntut semakin menarik. 

Seporsi sup buntut disajikan dengan nasi putih, perkedel, dan emping. Disediakan sambbal jika kamu ingin rasa yang lebih pedas.  

Nasi Goreng Spesial (38K)
Nasi goreng spesial adalah pilihan menu kami selanjutnya. Nasi goreng dimasak dengan beberapa potongan sosis dan bakso. Nasi diberi tambahan kecap sehingga berwarna cokelat. Porsinya sedang dan rasanya lumayan enak. Ada telor ceplok, emping, selada, timun, dan tomat. Agar lebih gurih, ada bawang goreng di atas nasi goreng. Yummyyy....


Bakmie Buntut (38K)
Bakmie di Dapur Buntut PIK keriting dan agak tebal. Di atasnya ditaruh daging buntut yang telah dipotong-potong dengan ukuran sedang. Sayangnya, bakmie sudah tak hangat lagi ketika disajikan. Jadi, rasanya menjadi kurang mantap. Seandainya disajikan selagi hangat, rasanya pasti lebih lezat.

Bakmie disajikan dengan kuah buntut dengan aroma rempah khas. Sepertinya kuah untuk bakmie dan sup buntut adalah kaldu yang sama jika dilihat dari warna dan rasanya. Bakmie buntut dilengkapi dengan satu buah bakso sapi ukuran sedang


Dapur Buntut PIK
Jl. Bulevar Utara Blok RA1 No.24
Kelapa Gading
 

Sabtu, 28 November 2015

Lezatnya Gudeg Jogja Yu Djum akan Bikin Kamu Ketagihan

Rezeki adalah saat hendak makan siang dan kamu tidak mempunyai ide mau makan apa dan di mana. Hingga ada seorang teman yang membawakan satu plastik putih berisi makan siang. Tepatnya tiga kotak makanan. Dua kotak terbuat dari kardus dan yang lainnya terbuat dari anyaman bambu.

Mari segera membukanya. Kotak anyaman bambu berisi makanan khas Yogyakarta dialasi oleh daun pisang. Gudeg berada di bawah tertutup oleh ayam dan telur. Dari penampilannya makanan ini sungguh lezat. Warnanya kecokelatan. Kardus lainnya berisi krecek yang isinya adalah kerupuk kulit, tempe, kacang tolo, dan cabai hijau. Ini bisa jadi kombinasi yang asyik di lidah. Gudeg yang manis dengan  krecek yang pedas.

Menjelang makan siang semua makanan tersebut dipanaskannya ke dalam microwave untuk beberapa menit. Menurut keterangan penyajian di dus Gudeg Jogja Yu Djum, gudeg ini bisa tahan disimpan tiga hari dalam kulkas. Oleh karena itulah, Gudeg Jogja Yu Djum kerap dijadikan oleh-oleh orang yang plesiran ke daerah Jogjakarta.


Saya sudah menyiapkan sepiring nasi panas untuk menemani gudeg beserta teman-temannya. Hmmmm… meskipun makanan ini sudah dipanaskan rasanya menjadi semakin enak, saya hanya mengambil sedikit gudeg karena pada dasarnya saya tak begitu suka makanan yang terlalu manis, ayam bagian punggung yang merupakan favorit saya, dan satu butir telur. Saya tak lupa mengambil satu sendok krecek plus cabe rawitnya.


Cara memakannya saya memotong kecil-kecil cabe rawit lalu menyuakannya bersama gudeg, potongan ayam atau telur, dan nasi putih. Saya suka sekali dengan kreceknya, terutama kerupuk kulitnya. Itu juga merupakan bagian favorit saya.

Telor gudeg juga favorit. Wahhh... hampir semuanya favorit. Wkwkwkwkwk. Akhirnya ketahuan juga kalau saya memang doyan makan.

Saya suka sekali bentuk telurnya yang lebih kecil daripada telur biasa, tetapi teksturnya begitu padat. Kabarnya untuk mendapatkan tekstur tersebut, telur perlu didiamkan berhari-hari agar enak disantap. Begitu juga dengan gudegnya.



Bagian terpentingnya adalah makan siang hari ini begitu sukses dengan gudeg oleh-oleh seorang teman yang baru saja berlibur dari sana. Namun tidak selesai sampai di situ, karena saya belum membuka satu bungkus makanan lagi yang isinya bakpia pathok.


Saya pinggirkan oleh-oleh khas Jogjakarta tersebut karena saya sudah terlalu kenyang dengan makan siang saya. Nanti saja saya memakanannya saat snacking time. Saya paling suka dengan bakpia pathok yang berisi kacang hijau. Namun cokelat dan keju juga tak kalah enak dengan kacang hijau.

Oleh-oleh dari Jogjakarta merupakan salah satu makanan yangg paling saya tunggu. Terima kasih untuk teman yang sudah memberikan keceriaan lebih saat makan siang kali ini. God bless you!

Gudeg Djogja Yu Jum
Jl. Kaliurang KM 4,5
Karang Asem CTIII/06
Sleman Yogyakarta
Telp: (0274) 581508 

Para Pecinta Kentang, Ini Menu dari Kentang yang Patut Kamu Coba

Kentang merupakan sumber bahan karbohidrat yang bisa dijadikan berbagai menu yang yummy. Kentang yang biasa kita makan adalah french fries alias kentang goreng yang biasa kita makan dengan ayam goreng atau cimol. Selain digoreng, kentang bisa diolah menjadi berbagai macam menu, mulai dari dipanggang dan kemudian diberikan berbagai bumbu hingga ditumbuk halus kemudian diberi keju. Makanan yang saya sebut terakhir adalah mashed potato.

Kentang juga bisa dihaluskan kemudian dijadikan sup krim dengan berbagai tambahan dan bahan yang membuat rasanya selalu di hati. Semua makanan berbahan kentang tersebut dapat kita temukan di berbagai tempat, mulai dari makanan kaki lima hingga restoran bintangg lima.

French Fries 
Menu kentang yang digoreng sepertinya paling sering kita temui di restoran cepat saja untuk teman makan burger atau ayam goreng. Namun saat ini, penjual kentang goreng datang dengan berbagai menu french fries yang menarik. Salah satunya adalah Hi-Fries. Saya pernah membelinya di Pop Up Market, sebuah bazar yang diselenggarakan di Grand Indonesia. Ada lima pilihan saus, yaitu keju, barbeque, rumput laut, boloignase, dan garlic.  Satu porsi kentang dijual dengan harga 25K.  Hi-Fries juga memiliki gerai di Kelapa Gading.


Hi Fries
Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 

Roasted Potato
Di deretan pasta bar di The Cafe, Hotel Mulia, roasted potato alias kentang panggang ditemukan. Bersebelahan dengan menu daging domba yang menantang. Jadi pada saat pesanan saya spagheti aglio olio dimasak, saya mengambil beberapa potong roasted potato. Warna cokelatnya sungguh memikat dengan rasa yang begitu gurih. Garing di luar, tetapi lembut di bagian dalamnya. Roasted potato lebih sehat dibandingakan dengan french fries.  


 
The Cafe, Hotel Mulia
Jl. Asia Afrika Senayan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270

Loaded Baked Potato
Sup dari kentang dengan campuran susu dan bacon ini saya temukan di dekat roasted potato di The Cafe, Hotel Mulia. Bagi para pecinta sup kentang yang lezat dan creamy, jangan lewatkan menu ini. Anda bisa memakannya dengan roti.


The Cafe, Hotel Mulia
Jl. Asia Afrika Senayan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
 
Mashed Potato
Kentang direbus terlebih dahulu, kemudian ditumbuk sampai halus. Keju biasanya ditambahkan ke dalam mashed potato. Namun mashed potato buatan dari Pepper Lunch ini, kejunya kurang kentara dan tak ada bacon di dalamnya. Ini yang membuat mashed potato ini kurang juara. Di atasnya dituangkan saus cokelat dengan daun peterseli.


Pepper Lunch
UGF , Supermall Karawaci
JL. Boulevard Diponegoro
Bencongan, 105,
Curug, 15811 Tangerang , Banten

Perkedel Kentang
Selain keempat menu tersebut, masih banyak menu kentang lainnya. Salah satunya adalah perkedel, makanan yang terbuat dari kentang yang dihaluskan. Biasanya kentang tersebut ditambahkan daging ayam atau sapi cincang. Keduanya bisa juga diganti dengan kornet. Setelah semuanya tercampur, kentanggg dibentuk bulat dan kemudian dilapisi dengan telur. Setelahnya, perkedel sudah siap untuk digoreng. Jika warna sudah kecokelatan, perkedel sudah bisa diangkat dari minyak panas.


Dapur Buntut PIK
Rukan Garden House Blok B No.18E
Bukit Golf Mediterania
Pantai Indah Kapuk Jakarta

Kamis, 26 November 2015

Burger Hijau, Pink, dan Hitam, Mana yang Kamu Pilih?

Burger seperti apa yang kamu suka? Kalau bagi aku, burger dengan setidaknya dua lapis daging dengan tambahan bacon dan jamur. Kalau bisa double cheese biar rasanya semakin enak. Lupakan masalah kalori karena itu akan bertambah semakin banyak jika kamu memesan burger dengan ukuran XL.

Itu burger asyik dan mantap versi aku. Bagaimana dengan versi kamu? Bagi kamu yang amat concern dengan masalah diet, lupakan dulu burger alias hamburger super besar tersebut. Karena saat ini ada banyak restoran yang menawarkan burger warna-warni, mulai dari warna hitam, hijau, hingga kemerahjambuan.

Banyak orang  tertarik dengan makanan warna-warni. Ada yang bilang burger hitam lebih enak dibandingkan burger biasa. Kalau itu masalah rasa, kembali ke masing-masing orang. Semua itu adalah hasil kreativitas para chef menggunakan bahan pewarna khusus makanan dan  pewarna dari bahan alami sehingga menghasilkan roti dengan warna yang menarik.

Bahan alami yang biasa digunakan untuk menghasilkan warna hijau adalah daun suji dan daun pandan. Daun suji memberikan warna hijau yang lebih pekat dibandingkan daun pandan, tetapi  tidak memberi aroma seharum daun pandan. Untuk warna hitam, bahan alami yang digunakan adalah kluwek yang biasa digunakan untuk memasak rawon, pucung, daging bronkos, hingga sop konro.

Bahan-bahan alami tersebutlah dipergunakan untuk membuat roti burger warna-warni.

Burger Hitam
Meskipun rotinya bulat dan berwarna hitam, burger ini tak menakutkan. Burger disajikan dengan kentang goreng. Saya memesannya di sebuah food truck Chee Gen yang pada saat itu mangkal di parkir timur Grand ITC Permata hijau beberapa waktu yang lalu. Burger tersebut sebenarnya bukan dijual di dalam truk, lebih tepatnya di dalam sebuah bus berukuran sedang yang sudah dimodifikasi menjadi restoran yang mobile.

Chee Gen menjual berbagai  makanan,mulai dari hotdog, chicken wing, hingga french fries. Hotdog hitam juga tersedia di sini.


Burger Hijau 
Waroeng Mee juga menawarkan menu burger warna-warni. Salah satunya adalah roti burger berwarna hijau dengan taburan wijen di atasnya. Isian burger warna-warni hampir sama dari satu tempat makan ke resto yang lainnya, mulai dari beef, keju, serta sayur-mayur yang terdiri dari tomat, selada, dan timun. Lalu di antaranya diberi tambahan saus dan mayonais.

Jika ingin makanan yang lebih mengenyangkan, Waroeng Mee juga menyediakan menu Nasi Kikil yang ditumis dengan sambal hijau yang level yang cukup bikin bibir kepanasan. 


Burger Rada Nge-pink 
Ini juga salah satu menu burger dari Waroeng Mee dengan warna roti yang berbeda. Sebenarnya sulit mengidentifikasi apa warna sebenarnya dari burger ini. Tidak cokelat, tetapi juga tidak terlalu pink. Kita sebut saja sebagai Burger Rada Nge-pink.

Selain burger, Waroeng Mee juga menyediakan Lima Jajanan Gaul di Waroeng Mee, mulai dari Kebab Baba Rafi, Submarine Long Bread, Kue Cubit Campur-Campur, dan Roti Bakar Oma Stella.


Waroeng Mee
Jalan Blora No.36, Menteng,
Jakarta

Taiyaki, Kue Ikan Jepang Isi Kacang Merah hingga Vanila

Awalnya cuma sekadar lucu dan iseng ketika aku membeli Taiyaki, kue yang bentuknya ikan. Tidak berharap terlalu banyak dengan rasanya karena di pikiranku kalau kue yang bentuknya lucu, sering kali rasanya biasa saja atau bahkan kurang. Namun ketika menggigit bagian kepala taiyaki yang merupakan kue khas Jepang ini, saya jadi suka. Apalagi saya suka dengan isiannya, yaitu kacang  merah.

Karena suka, aku jadi kepo dengan bahan dan cara membuatnya. Bahannya ternyata mudah didapatkan di Indonesia, tak perlu mengimpor dari Negeri Sakura, mulai dari tepung terigu, gula pasir, bakpuder, telur ayam, dan air. Adonannya hampir sama dengan adonan untuk membuat dorayaki dan pancake.

Namun yang agak susah mungkin mencari cetakannya yang berbentuk persegi panjang. Cetakan tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian kanan mencetak sisi taiyaki sebelah atas, bagian sebelahnya mencetak taiyaki bagian bawah.  Setelah agak matang, si chef memberikan isian di satu sisi taiyaki. Isinya bisa macam-macam, mulai dari cokelat, matcha, kacang merah, hingga vanila. Setelah cukup matang, kedua sisi disatukan. Taiyaki hangat siap disantap.

Taiyaki Ocharaka (15K)
Ini Taiyaki yang aku makan pertama kali, yaitu  di Ochakara, di food court Aeon Mall. Waktu kami datang, food court tampak sepi. Hanya beberapa orang saja yang sedang makan. Saya pun langsung menuju stand Ochakara dan langsung dilayani. Setelah membayar, chef langsung membuat taiyaki di ruang kaca sehingga kita dapat melihat bagaimana taiyaki dibuat.   

Taiyaki dijual per satuan 15K. Tetapi jika membeli tiga buah, kamu cukup membayar 40K. Ada diskon sebesar 5K setiap pembelian 3 pieces.

Rasanya lembut. Aku sendiri memesan taiyaki dengan toping kacang merah. Dua taiyaki lainnya diisi dengan cokelat. Rasanya sama-sama enak.Aku hanya memakan satu taiyaki karena kami akan makan malam di food court atas. Satu taiyaki cukup untuk mengisi perut untuk sementara!


Ocharaka 
AEON Mall  Lantai Ground, Food Culture
Jl. BSD Raya Utama, Serpong, Tangerang
No telp:  021 7249286

Taiyaki Patisserie (28K)
Saya makan Taiyaki ini di Jakarta Street Food Festival (JSFF) di La Piazza beberapa waktu yang lalu. Tema JSFF kali itu adalah Eropa. Namun begiitu, tak hanya makanan Eropa yang dijual di sini. Makanan Indonesia hingga Jepang juga memeriahkan acara kuliner yang diadakan setiap tahun ini.

Salah satu makanan khas Jepang yang hadir dalam acara ini Taiyaki Paisserie. Namun taiyaki yang dijual di sini agak berbeda dengan taiyaki Ocharaka. Taiyaki Pattisserie  tak terlalu tebal sehingga teksturnya lebih garing dibandingkan dengan taiyaki Ocharaka. Ada berbagai toping yang disediakan, tetapi saya memilih matcha supaya terasa Jepang-nya.


Taiyaki Patisserie 
Central Park Mall, Lantai Ground
Jl. Letnan Jendral S. Parman, Slipi,
Jakarta Barat 


Nasi Hainam dengan Berbagai Toping di Food Truck Dragon King


Nasi hainam merupakan makan khas China yang dimasak dengan kaldu dari daging ayam yang kemudian ditambahkan dengan santan dan berbagai bumbu lainnya. Nasi ini berwarna kecokelatan beraroma ena. Rasanya yummyyy. Biasanya nasi ini disajikan dengan ayam rebus jahe yang jika semakin dikunyah, rasanya menjadi semakin gurih. Rasanya biasanya memang soft banget. 


Di Food Truck Narsis beberapa waktu yang lalu di Grand ITC Permata Hijau, ada sebuah truk kecil yang menjual nasi hainam dengan tiga pilihan lauk. Selain ayam rebus jahe, Food Truck Dragon King juga menawarkan nasi hainam dengan lauk ikan teri balado dan ayam panggang.

Setiap paket nasi hainam terdiri dari satu porsi nasi yang tidak terlalu besar. Bagi yang lambungnya besar, porsi ini akan kurang membuat Anda kenyang. Menu dengan ayam panggang (dan menu lauk lainnya) ditambahkan satu butir telur cokelat yang dibelah menjadi dua. Sambal ditaruh dalam plastik kecil plus beberapa potongan mentimun. 


Menu nasi hainam dengan ikan teri balado juga tampil menggoda. Ikan teri medan digoreng dengan sambal berwarna merah.


Semua paket nasi hainam tersebut dibandrol dengan harga 30K per porsinya. Rasanya cukup enak. Salah satu teman komplain karena nasinya tidak terlalu banyak sehingga tidak "nendang" di perut. Bagi saya sendiri, porsi nasinya cukup. Pilihan toping saya adalah daging ayam yang dipanggang.

Teman saya yang lain lebih memilih daging ayam jahe rebus karena alasan harga. Masak daging ayam dan ikan teri dan ayam harganya sama?

“Wah belum tahu dia harga ikan teri medan juga hampir sama seperti ayam.” Kataku tersenyum dalam hati. Namun apa pun itu, saya cukup senang menikmati hari itu bersama mereka. Sementara saya memesan jus buah tanpa gula, satu teman saya asyik memutari parkir timur ITC Permata hijau.

Ada 13 tenan Food Truck yang hadiri, mulai Dimme Some yang menjual berbagai jenis dimsum. Chee Gen yang menjual hotdog, burger,chicken wing, hingga french fries. Ada food truck yang khusus menjual jus, yaitu Kaaramel Jus. Mie goreng rendang dijual di Doea Rawit. Crepes ice cream vanila with banana yang dijual di M & T Crepes. Bebek Combi menjual bebek dan ayam bakar dan goreng dengan sambal hitam. Tenan lainya adalah Sari Duren, Xdimo, Pojok Nasi Goang, Exotic, Street Dog, dan Chicken Town.


Dari Kerang Darah Hingga Macan, Mana yang Paling Kamu Suka?

Kerang terdiri dari berbagai jenis, mulai dari kerang hijau, kerang darah, kerang tahu, hingga kerang macan. Masing-masing memiliki bentuk dan warna yang berbeda. Meskipun semuanya sama-sama kenyal, masing-masing memiliki rasa gurih yang khas. Dari empat jenis tersebut, kerang mana yang paling kamu suka? Silakan baca di sini.

Kerang Hijau
Kerang hijau merupakan kerang yang paling banyak ditemukan di berbagai tempat makan, mulai dari warung tegal hingga restoran. Cangkangnya berwarna hijau dengan bentuk yang lonjong. Warna dagingnya berwarna orange dan terasa kenyal. Kerang ini bisa dimasak dengan dengan berbagai jenis saus, dimasak kuah kuning, digoreng, hingga dipanggang. Kerang ini adalah kerang hijau goreng sehingga warnanya berubah menjadi kekuningan.


Kerang Darah
Dagingnya berwarna merah darah. Oleh karena itulah, kerang bergerigi dengan motif cangkang bergaris ini dinamai demikian. Cangkang berwarna abu-abu kecokelatan dan putih. Kerang jenis ini tidak direkomendasikan untuk digoreng. Paling enak dinikmati dengan cara direbus atau dimasak dengan berbagai jenis pilihan saos, mulai dari saus tiram hingga saus padang.


Kerang Tahu
Kerang tahu mempunyai cangkang yang mengilap dengan warna kekuningan seperti warna tahu. Warna dagingnya hampir mirip dengan warna cangkangnya dengan daging yang terasa lebih asin. Kerang tahu sering diolah dengan cara dipanggang, ditumis, dimasak bersama dengan  taosi, hingga dijadikan sup.Orang China paling sering menggunakan kerang ini untuk bahan makananya.


Kerang Macan
Kerang macam sudah mulai umum ditemui diberbagai restoran seafood. Kerang atau keong ini memiliki motif seperti macan tutul. Rasanya kenyal dan gurih. Kamu bisa mengambil dagingnya dengan sendok plastik kecil atau bisa langsung menyedotnya dari cangkangnya. Kamu akan mendapatkan sensasi yang berbeda bila melakukan hal tersebut. Keong ini hidup di laut dan paling banyak muncul pada musim hujan.