Senin, 28 Maret 2016

Bebek Gerobak Astra: Tempat Makan Bebek yang Murah dan Lezat di Jakarta Utara

Hari sudah malam ketika kami melewati pabrik Astra yang berada di dekat lampu merah menuju Tanjung Priuk di belakang ITC Cempaka Mas. Tiba-tiba mobil  yang kami naiki melambat, mendekati sebuah gerobak makanan di pinggir jalan.

Supir yang tak lain adalah abang saya sendiri  langsung menghentikan kendaraan kami lalu bertanya,  “siapa yang mau makan bebek.”

Saya awalnya hanya terdiam. “Lho bukannya kita akan makan di food court Mall Artha Gading ya?” Tanya saya kepadanya.

“Iya,” jawabnya. “Cuma kalau sudah lewat tukang bebek ini, sayang kalau kita nga mampir beli. Bebeknya enak lho.”

“Oh ya, seenak apa memangnya?”

Namun pertanyaan itu tak sampai keluar dari mulut saya karena prinsipnya makanan tidak perlu diperdebatkan bagaimana rasanya.  Lebih  baik dipesan kemudian dimakan. Kami akhirnya memesan tiga bungkus nasi bebek Madura dan membayar 14K untuk setiap porsinya. 

Ketika kami melanjutkan perjalanan menuju Mall Artha Gading, abang saya bercerita bahwa pelanggan bebek gerobak Astra tersebut, rata-rata orang yang bermobil dan biasanya harus antre kalau makan di situ. “Tadi kita beruntung, langsung dilayani, mungkin karena sedang long weekend sehingga tidak terlalu banyak yang makan bebek gerobak tersebut.” Tutur Abang saya.

Masih menurutnya, dia pernah berduduk bersebalahan di bangku kayu seadanya dengan Tantri Kotak dan  Basis Kotak yang tidak tahu siapa namanya makan di tempat ini. Wah saya makin penasaran dengan rasa bebek Madura dengan bumbu cokelat menggoda ini.

Sesampainya di Mall Artha Gading, kami menuju beberapa gerai dulu,  barulah kami naik ke West Food Court di Lantai 3. Sebelum  kami menggelar bebek gerobak, kami memesan  beberapa porsi makanan, satu bakmi ayam Ko Fei, dua nasi goreng ayam Ko Fei, dan satu porsi tahu crispy. Kami juga memesan beberapa botol air mineral dan teh manis dalam kemasan.

Setelah menu kami datang, kami pun menggelar nasi bebek yang dibungkus dengan kertas nasi yang berwarna cokelat.
Tampilannya memang biasa saja, tetapi rasanya luar biasa (dokumentasi pribadi)
Wowww.... Yang porsi nasinya sangat banyak. Satu porsi nasi terdiri dari dua atau tiga potong bebek dengan ukuran yang sedang. Ada bumbu-bumbu cokelat seperti bumbu rendang yang cukup banyak. Saya pun mengaduk bumbu tersebut menyatu dengan nasi putihnya.

Saatnya untuk makan.... Mhhhh.... Wowww.... Rasanya pedas dan lezat. Saya pun memotong daging bebek dari tulangnya.Dagingnya mudah lepas dan empuk digigit.  Kalau dimakan begitu saja, daging bebek terasa asin. Namun jika dimakan bersama nasi, rasanya jadi begitu nikmat.   Apalagi mengingat harganya yang begitu bersahabat di kantong, nasi bebek ini menjadi terasa lebih nikmat.

Kalau kamu penyuka hati ampela, kamu bisa meminta kepada penjualnya. Harganya tetap sama saja. Hati ampelanya juga empuk saat digigit. Yummmyyy....
Sayangnya, nasi bebek di sini tidak dilengkapi dengan sayuran, seperti tomat dan mentimun. Saya tak tahu apakah kami kehabisan karena sudah cukup malam atau benar-benar tidak disediakan.

Bagi kamu yang ingin menanyakan hal tersebut kamu bisa datang langsung ke sana, bebek Gerobak Astra. Tidak ada identitas nama di gerobaknya dan saya juga tidak menanyakan siapa nama penjualnya. Namun itu satu-satunya gerobak penjual bebek Madura di sana. Biasanya abang penjual bebek ini menggelar dagangannya mulai dari pukul 4 sore hingga habis.

Hanya sedikit sekali penjual makanan yang berdagang di depan Astra jika sudah malam. Berbeda jika di pagi dan siang hari,  banyak sekali gerobak makanan yang parkir di sana. Ayo siapa yang sedang ingin makan bebek enak dan murah meriah, silakan merapat ke mari.

Bebek Gerobak Astra
Alamat:
Depan Pabrik Astra
Jam Buka: Mulai 16.00
Jenis Makanan: Halal
Harga: 14K/porsi


Jumat, 18 Maret 2016

Restoran Chung Gi Wa: Pesannya Cuma 4 Menu, Dapatnya 13 Menu

Saya sudah beberapa kali makan di restoran Korea, cuma rasanya belum pernah dapat restoran yang pas di hati. Oleh karena itu, ketika beberapa waktu yang lalu ada seorang teman yang merekomendasikan sebuah restoran Korea yang katanya yummy menu-menunya, saya pun tak tahan untuk segera mendatanginya. Nama restorannya adalah Chung Gi Wa. Restorannya ada di mana-mana. Salah satunya berada di lantai 3 Supermall Lippo Karawaci Tangerang.

Ketika kami datang, pelayan begitu ramah menyambut kami dan segera mempersilakan kami memasuki restoran yang ukurannya cukup besar dan nyaman.  Kami duduk di pojok depan restoran di meja untuk tempat duduk 4 orang. Saat kami datang restoran dalam keadaan tak beberapa ramai. Hanya beberapa bangku yang terisi.

Tadinya saya mau memesan menu paket saja. Jadi, sudah ada makanan dan minumannya sekaligus. Namun karena salah seeorang teman merekomendasikan menu daging panggang, akhirnya saya mengurungkan niat memesan menu tersebut. Kami memilih tiga jenis daging, dua porsi daging babi dan satu porsi daging sapi. Selain itu kami juga memesan setengah porsi japchae.

Pelayan pun bertanya apakah tiga porsi daging tersebut mau dimasakkan atau kami sendiri yang ingin memanggangnya. Kami memilih opsi pertama, tetapi kami meminta mereka untuk memasaknya di meja kami. Di Chung Gi Wa, di  setiap meja memang disdiakan satu buah kompor dengan penyedot asap  yang bentuknya seperti belalai pesawat dengan bentuk yang lebih kecil.
Tak beberapa lama dengan sigap beberapa pelayan membawa arang dan alat-alat pemanggang. Kami bisa mengobrol santai sambil memperhatikan para pelayan yang dengan sigap membolak-balik daging di pemanggang. Sambil menunggu makanan kami jadi, para pelayan membawa banyak side dish, mulai dari baby potato yang ditumis dengan kecap dan juga asinan lobak. Selain itu, masih ada beberapa side dish yang disajikan dalam piring-piring kecil. Kamu bisa minta tambah kalau merasa side dishnya tidak cukup. Side dishnya gratis meskipun kamu minta tambah berkali-kali.

Di antara sekian banyak side dish, saya paling suka dengan fish cake, side dish yang tebuat dari otak-otak yang dipotong panjang-panjang kemudian ditumis.  Dua jenis kimchi juga disajikan sebagai pelengkap menu makan malam kami, kimchi lobak dan juga kimchi sawi putih. Kimchi adalah menu sayuran yang sudah melewati proses fermentasi sehingga rasanya agak asam.   Beberapa teman sangat menyukai menu ini.  Namun bagi saya yang tidak tidak terlalu menyukai makanan yang terasa asam, saya lebih banyak mengunyah side dish tumis bayam dan  salad dengan mayonaisnya yang segar.

Kami bisa cemal-cemil side dish tersebut sambil menunggu menu kami selesai dimasak. Ohhh ya, karena menu yang disajikan sudah begitu banyak, kami pun hanya memesan dua porsi nasi putih untuk empat orang. Nasi putih disajikan dalam mangkuk alumunium kecil.  Pelayanan juga menyediakan dua botol teh ocha, yang dingin dan biasa. Ocha diberikan gratis dan juga bisa di-refill sepuasnya.

Tak terasa, menu daging bakar kami pun masak. Oh ya bagi kamu yang memesan tiga menu daging di Chung Gi Wa Restaurant, kamu bisa mendapatkan pancake ala Korea setengah porsi secara gratis. Wahhhhh dengan disajikannya pajon, deretan menu makan malam kami malam ini menjadi lebih panjang dan banyak.
Menu daging yang kami pesan adalah Bulgogi, Samgyopsal, dan Yang Yum Gui. Setiap porsi daging di sini dibanderol dengan 87K.

Bulgogi
Makan di restoran Korea tidak afdol jika tidak memesan bulgogi. Daging sapi dipanggang kemudian ditambahkan saus bulgogi dengan potongan bawang bombay yang cukup banyak. Rasanya asin-asin manis.

Samgyopsal
Samgyopsal adalah daging bagian perut babi yang dipanggang. Hmmmm... yummy daging masih dilapisi dengan kulit dan lemak yang cukup tebal.

Yang Yum Gui
Ini juga menu daging babi yang dimasak pedas manis. Really love it.

Pelayan menyediakan satu baki yang bentuknya panjang yang berisi daun selada, wortel, cabai hijau, mentimun, bawang putih, dan wortel. Cara yang paling cocok untuk memakan daging bakar tersebut adalah dengan membungkusnya dengan daun selada. Kamu bisa menambahkan apa saja yang ada dalam baki tersebut untuk membuat nasi bungkus daun selada kamu makin enak. Oh ya sebelum menaruh daging di atas daun selada, kamu bisa mencelupkan daging tersebut ke kecap asin, merica, dan juga sambal. Kamu bisa menambahkan nasi atau kimchi agar daging bungkus makin sedap. Saya sangat suka dengan cara makan ala-ala korea ini.    
Japchae
Makanan must-have ala Korea yang tidak boleh dilewatkan adalah Japchae. Makanan ini mirip-mirip  dengan sohun goreng yang dimasak dengan potongan-potongan telur dan sayur-sayuran. Kami memesan setengah porsi japchae yang dibanderol dengan harga 60K. Satu porsi Japchae dibanderol dengan harga 90K.
Pajon 
Pajon adalah pancake ala Korea yang bisa kamu dapatkan gratis jika memesan 3 porsi menu daging. Pancake ala-ala Korea mirip dengan martabak telur Indonesia. Beberapa telur didadar dengan isian daging, daun bawang yang dipotong panjang, serta sayur-sayuran, kemudian digoreng dalam wajan datar kemudian dipotong kotak-kotak. Pajon dikeluarkan masih dalam keadaan hangat, rasanya jadi lebih nikmat. Love it.
Berikut tujuh side dish yang disajikan secara gratis:
1.    Salad
2.    Kimchi sawi putih
3.    Kimchi lobak
4.    Fish cake
5.    Asinan lobak
6.    Tumis bayam
7.    Tumis baby potato
Setelah berhasil melahap habis semua makanan tersebut, kami pun meninggalkan restoran tersebut dalam  keadaan perut sangat kenyang. Pelayanan pun tersenyum kepada kami sambil mengatakan “Gamsa Hamnida” yang maksudnya adalah terima kasih dalam bahasa Indonesia. 

Alamat Restoran Chung Gi Wa
Supermall Karawaci UG#03A
Tangerang Banten
No Telp: (021) 54220108, 54220109

Jam buka restoran mengikuti jam operasional mall
Jenis Maknan: Nonhalal

Harga belum termasuk pajak (10%) dan biaya servis  (5%)
Harga makan per orang berkisar 100K