Minggu, 17 Januari 2016

Dari Choi Pan Hingga Uyen, Mana yang Kamu Suka?

Chinese food sudah sangat familiar di tengah-tengah kita, mulai dari kwetiauw bun hingga kwetiauw siram, dari bihun goreng, capcay, mie goreng, mie pangsit, suikiauw, hingga nasi goreng. Ada yang halal, banyak juga yang haram. Dahulu saya pikir Chinese Food, hanya segitu-segitu saja.

Nah beberapa waktu yang lalu, saya mampir ke bekas Permata Sport Club di Karawaci. Baca juga Kwetiauw Ahok, Terpikat karena Nama Restonya. Awalnya saya tertarik dengan kudapan khas Medan, mulai dari kue putu bambu hingga putu mayang. Setelah membungkus beberapa, kami pun menuju tempat makan utama kami, yaitu Chinese Food yang menyediakan kwetiauw siram dan nasi siram khas Pontianak.

Choi Pan 
Ketika kami sudah duduk manis, ada satu tempat makan yang menjual Choi Pan. Saya tidak familiar dengan makanan khas China peranakan Pontianak ini pun kepo display lemari kaca yang sederhana. Ada dua macam choi pan yang dijual, kukus dan goreng. Bentuknya hampir mirip-mirip dengan empek-empek, dengan banyak perbedaan. Pertama kulitnya sangat tipis sehingga kita dapat melihat warna isinya, ada yang putih dan ada yang hijau. Yang hijau adalah berisi irisan kucai, sedangkan yang putih adalah irisan bengkuang.


Choi pan dimakan bersama saus dengan potongan bawang putih yang kecil, rasanya sedikt pedas, asam, dan gurih. Satu buah uyen di sini dibanderol dengan harga 3K. Saya memesan dua choi pan kukus bengkuang dan kucai. Sebenarnya ingin juga merasakan choi pan goreng, tapi mungkin lain waktu jika saya makan di sini lagi, saya akan mencobanya.


Uyen 
Selain choi pan, tempat makan sederhana ini juga menjual beberapa kudapan lainnya. Salah satunya adalah uyen. Bentuknya bulat dengan ukuran sedang. Uyen mirip dengan bakso goreng. Baru tahu ternyata makanan yang gurih ini terbuat dari campuran tepung dengan talas yang dihaluskan. Ada bengkuang yang dipotong-potong halus dan terasa renyah saat dimakan. Ini bisa menjadi pilihan bakso non-daging yang lezat untuk para vegetarian.

Jika ingin dimakan, uyen dipotong-potong dahulu, kemudian disajikan dengan saus bawang putih yang sama untuk choi pan. Rasanya enak dan gurih. Kamu mesti mencicipinya. Satu buah uyen dibanderol dengan harga 5K.
 

Gemblong 
Gemblong yang saya makan biasanya terbuat dari tepung beras ketan, tetapi di sini gemblongnya terbuat dari tepung singkong. Berbeda dengan gemblong Betawi dan Puncak yang pernah saya makan. Bentuknya lonjong dan lebih lebar dibandingkan dengan kedua gemblong lainnya. Gemblongnya gurih karena ada parutan kelapanya juga. Beda lainnya, gemblong ini lapisannya luarnya adalah gula halus yang berwarna putih.


Jika gemblong asli Betawi dan Puncak, biasanya disalut dengan gula merah yang dilelehkan. Gemblong ini bisa jadi pilihan kudapan yang juga lezat. Indonesia memang kaya dengan berbagai kuliner lezat. Yuks nikmati kuliner Indonesia yang tak kalah nikmat dengan kuliner lainnya.

Permata Sports Club
Jl. Taman Permata No.301
Tangerang, Banten

2 komentar: