Kasus kopi es Vietnam di Olivier Cafe membuat kami sangat kepo dengan cafe yang berada di West Mall Grand Indonesia. Oleh karena itu, akhir pekan kemarin menghadang macet yang sangat parah di tol Tangerang, akhirnya kami sampai di Grand Indonesia sudah mendekati pukul 20.30. Baca juga Minum Es Kopi Vietnam di Olivier Grand Indonesia.
Awalnya kami berencana makan malam di Obura Soba, sebuah restoran Jepang yang berada di Lower Ground, sebelum nongkrong-nongkrong di Olivier. Namun ketika tak ada satu bangku kosong pun yang tersedia di sana, akhirnya kami memutuskan untuk pindah restoran lain.
Akhirnya setelah mondar-mandir di lantai 3A, kami pun masuk ke restoran Chinese food, Fook Yew. Tempatnya cukup luas dengan desain interior China tradisional. Di depan pintu yang melengkung ada kucing besar selamat datang. Pada saaat kami datang, restoran tampak tak terlalu ramai. Kami pun memilih duduk di dekat pintu .
Karena sedang imlek, atap-atap restoran dihias dengan lampion berwarna merah. Kursi yang terbuat dari kayu membuat restoran ini terkesan sederhana. Cukup nyaman duduk di restoran ini.
Saatnya untuk memesan makanan. Kami memilih hanya menu makan yang ringan saja karena kami sudah banyak nyemil saat macet di jalan. Kami pun memilih empat jenis dimsum dan hanya satu porsi makanan berat, yaitu Hongkong Fried Seafood Noodle.
Turnip Cake (22K)
Ini adalah pilihan menu dimsum dari teman saya. Tadinya saya pikir turnip cake itu rasanya manis. Ternyata tidak. Turnip cake itu rasanya gurih. Menurutnya turnip cake terbuat dari lobak dengan tambahan bahan-bahan lainnya, seperti tepung beras, tepung maizena, dan sepertinya juga ada ebinya. Ebi memberi rasa turnip cake menjadi gurih. Turnip cake atau kue lobak dipotong menjadi bentuk segitiga. Satu porsi isinya cukup banyak. I really like this menu.
Kue lobak (dokumentasi pribadi) |
Dimsum Fook Yew lainnya adalah hakau. Dimsum dengan kulit putih yang begitu halus dan lembut dengan isian udang. Udangnya cukup besar dengan rasa yang segar dan gurih. Satu porsi isinya hanya empat buah yang ditempatkan dalam senuah wadah kayu kotak.
Hakau (dokumentasi pribadi) |
Saya memilih menu ini karena warnanya lucu. Empat jenis dumpling dengan empat jenis warna, ungu, kuning, putih, dan hijau.Tampaknya hakau diberi zat pewarna yang alami. Selain warnanya yang berbeda, isi keempatnya juga berbeda. Ada yang isinya suwiran ayam dengan rasa jahe. Ada yang isinya cacahan daging udang. Yang lainnya adalah daging cincang yang rasanya gurih. Ini pertama kalinya saya makan dimsum jenis ini. Empat dimsum warna-warni tersebut disajikan dalam sebuah mangkuk yang berisi kuah yang rasanya asam berwarna cokelat.
Dumpling (dokumentasi pribadi) |
Ini salah satu favorit saya. Dimsum goreng dengan isi daging udang yang dicincang. Rasanya gurih dan garing. Deep fried prawn & beancurd roll disajikan dalam sebuah piring. Isi satu porsinya hanya empat buah. Setiap porsi dimsum disajikan dengan parutan acar wortel.
Salah satu dimsum (dokumentasi pribadi) |
Menu ini adalah satu-satunya menu yang cukup berat yang kami pesan. Mienya seperti sohun yang tampak bening berwarna cokelat karena dimasak dengan kecap. Hongkong Fried Seeafood Noodle disajikan dalam sebuah kardus berwana putih.
Hongkong Fried Seafood Noodle (dokumentasi pribadi) |
Setiap hari Fook Yee memberikan free food bagi para pengunjung yang mengungah foto ke instagram mereka. Jumat malam kemarin, free snack-nya adaah seporsi honey toast. Isinya empat potong dengan ukuran yang cukup besar. Jika dimakan hangat, yummy sekali. Apalagi jika dimakan bersama butter-nya.
Love it.
Makanan gratis dari Fook Yew (dokumentasi pribadi) |
Grand Indonesia Shopping Town Entertainment
District 3A No. 23, Grand Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar