Mari segera membukanya. Kotak anyaman bambu berisi makanan
khas Yogyakarta dialasi oleh daun pisang. Gudeg berada di bawah tertutup oleh ayam
dan telur. Dari penampilannya makanan ini sungguh lezat. Warnanya kecokelatan. Kardus
lainnya berisi krecek yang isinya adalah kerupuk kulit, tempe, kacang tolo, dan
cabai hijau. Ini bisa jadi kombinasi yang asyik di lidah. Gudeg yang manis
dengan krecek yang pedas.
Menjelang makan siang semua makanan tersebut dipanaskannya ke dalam microwave
untuk beberapa menit. Menurut keterangan penyajian di dus Gudeg Jogja Yu Djum,
gudeg ini bisa tahan disimpan tiga hari dalam kulkas. Oleh karena itulah, Gudeg
Jogja Yu Djum kerap dijadikan oleh-oleh orang yang plesiran ke daerah Jogjakarta.
Saya sudah menyiapkan sepiring nasi panas untuk menemani
gudeg beserta teman-temannya. Hmmmm… meskipun makanan ini sudah dipanaskan
rasanya menjadi semakin enak, saya hanya mengambil sedikit gudeg karena
pada dasarnya saya tak begitu suka makanan yang terlalu manis, ayam bagian punggung yang merupakan favorit saya, dan satu
butir telur. Saya tak lupa mengambil satu sendok krecek plus cabe rawitnya.
Cara memakannya saya memotong kecil-kecil cabe rawit lalu menyuakannya bersama gudeg, potongan ayam atau telur, dan nasi putih. Saya suka sekali dengan kreceknya, terutama kerupuk kulitnya. Itu juga merupakan bagian favorit saya.
Telor gudeg juga favorit. Wahhh... hampir semuanya favorit. Wkwkwkwkwk. Akhirnya ketahuan juga kalau saya memang doyan makan.
Saya suka sekali bentuk telurnya yang lebih kecil daripada telur biasa, tetapi teksturnya begitu padat. Kabarnya untuk mendapatkan tekstur tersebut, telur perlu didiamkan berhari-hari agar enak disantap. Begitu juga dengan gudegnya.
Bagian terpentingnya adalah makan siang hari ini begitu sukses dengan gudeg oleh-oleh seorang teman yang baru saja berlibur dari sana. Namun tidak selesai sampai di situ, karena saya belum membuka satu bungkus makanan lagi yang isinya bakpia pathok.
Saya suka sekali bentuk telurnya yang lebih kecil daripada telur biasa, tetapi teksturnya begitu padat. Kabarnya untuk mendapatkan tekstur tersebut, telur perlu didiamkan berhari-hari agar enak disantap. Begitu juga dengan gudegnya.
Bagian terpentingnya adalah makan siang hari ini begitu sukses dengan gudeg oleh-oleh seorang teman yang baru saja berlibur dari sana. Namun tidak selesai sampai di situ, karena saya belum membuka satu bungkus makanan lagi yang isinya bakpia pathok.
Saya pinggirkan oleh-oleh khas Jogjakarta tersebut karena
saya sudah terlalu kenyang dengan makan siang saya. Nanti saja saya
memakanannya saat snacking time. Saya paling suka dengan bakpia pathok yang
berisi kacang hijau. Namun cokelat dan keju juga tak kalah enak dengan kacang
hijau.
Oleh-oleh dari Jogjakarta merupakan salah satu makanan yangg paling saya tunggu. Terima kasih untuk teman yang sudah memberikan keceriaan lebih saat makan siang kali ini. God bless you!
Gudeg Djogja Yu Jum
Jl. Kaliurang KM 4,5
Karang Asem CTIII/06
Sleman Yogyakarta
Telp: (0274) 581508
Ngeces mba sonta...ini makanan kesukaan aku klu lg pulkam
BalasHapusHihhihi aku juga mba. Suka bsbgets sama gudeg
BalasHapus