Jumat, 12 Februari 2016

Ini Bedanya Ayam Taliwang Asli Lombok dengan Ayam Taliwang di Daerah Lain

Ketika berkesempatan berkunjung ke suatu daerah baru, saya biasanya akan menyempatkan diri untuk mencicipi khas daerah tersebut. Kebetulan, beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Nusa Tenggara Barat. Yeahhhh.... ini tempat aslinya menu ayam taliwang yang bercita rasa sungguh menantang  tersebut.

Ketika kami mendarat di Lombok International Airport, jam sudah menunjukkan waktu sekitar jam 10-an malam. Dari sana kami membutuhkan waktu sekitar 30 menit menuju hotel yang berada di daerah Mataram. Mestinya kami langsung tidur karena besok banyak aktivitas yang sudah menanti. Namun, perut tak bisa diajak kerja sama. Porsi makanan di pesawat terlalu kecil sehingga perut masih berteriak minta diisi.

Kami pun mencari tempat untuk makan. Hari sudah terlalu malam sehingga semua restoran sudah tutup. Masih banyak warung tenda yang buka, tetapi kebanyakan sudah hampir habis stok makanannya.Karena kami terdiri dari rombongan yang cukup besar, kami mesti pindah berkali-kali. Setelah berputar agak lama, kami akhirnya memutuskan makan ayam taliwang di warung tenda Muslimah. Yess... akhirnya saya bisa merasakan ayam taliwang di daerah asalnya. Hmmmm.... I love it....

Agak lama, pesanan kami datang. Pelayan pertama kali datang membawa sambalnya terlebih dahulu. Setiap orang mendapatkan 3 jenis sambal, pertama sambal dengan cita rasa yang agak manis, kedua sambal yang pedas, ketiga sambal dengan potongan terong. Terong yang dipakai adalah terong bulat hijau yang biasa untuk dilalap. Rasanya pedas.

Tiga sambal: sambal pedas, sambal manis, dan sambal terong (dokumentasi pribadi)
Wahhh ini letak bedanya ayam taliwang asli yang dijual di tempat aslinya dengan ayam taliwang yang pernah saya makan di Jakarta dan Tangerang. Ayam disajikan dengan hanya satu jenis sambal yang rasanya sudah cukup pedas.

Tak beberapa lama ayam bakar berwarna kecokelatan pun datang. Satu ekor ayam utuh (tanpa kepala). Ayamnya tak terlalu besar, hanya cukup untuk makan satu orang. Ayam yang digunakan untuk ayam taliwang adalah ayam muda sehingga ukurannya tidak terlalu besar.

Ayam taliwang Muslimah (dokumentasi pribadi)
 Di lain kesempatan, sebelum pulang, kami ada satu kesempatan lagi untuk mencicipi ayam taliwang, tetapi di tempat yang berbeda. Tempat makan ini  tidak terlalu jauh dari ayam taliwang Muslimah. Sama-sama terletak di daearah Cakrangera.

Di tempat makan ini ayam taliwang juga disajikan dengan tiga jenis sambal. Bedanya, ketika pertama kali memesan, pelayan menanyakan apakah saya menginginkan ayam taliwang yang pedas atau manis. Ayam yang pedas diberikan tambahan sambal saat dibakar. Ayam taliwang manis hanya diolesi kecap saja saat dibakar.

Ayam taliwang pedas (dokumentasi pribadi)
Di sini kamu bisa memilih jenis ayam yang kamu inginkan, ayam negeri atau ayam kampung. Saya memilih ayam  taliwang kampung dengan cita rasa yang pedas. Sayangnya, sambalnya sedikit tawar. Untungnya ayam sudah enak, gurih dan pedas sehingga kamu tak perlu lagi mencocol sambalnya.

Cukup puas makan ayam Taliwang asli di sana. Sayangnya, masih banyak makanan khas yang belum sempat dicicipi. Lain waktu, jika berkunjung ke sini, saya akan mencicipi makanan khas Lombok lainnya. Thanks Lombok!

5 komentar:

  1. Sensasinya pasti bedaaaa, makan ayam taliwang di Lombok, wuiihh, ngiler aku mbak :P

    BalasHapus
  2. Ngileeer. Apalagi pas lapar nih. Kalau ke suatu daerah sy juga suka menikmati makanan yg khas di sana. Pengin tau bedanya :-)

    BalasHapus
  3. aiiih, kesukaan saya nih Ayam taliwang, pernah bikin. resep dari temen yang asli lombok, makanya pakai plecing kangkung..mantaaaab

    BalasHapus