Senin, 03 Oktober 2016

Gultik Itu Bukan Gulai Itik, Tetapi Menggelitik!

Gultik Pasar Modern Paramounth Serpong (Foto Dokumentasi Pribadi)
Sudah sering kali saya mendengar cerita kuliner Gultik yang bikin ngiler dari beberapa teman. Padahal saya sering kali wara-wiri ke Blok M, tetapi entah mengapa kuliner ini tampaknya sulit untuk diraih. Halahhhhh... Mungkin waktunya yang sering kali tidak tepat. Para pedagang gultik baru akan menggelar daganganya saat matahari mulai tenggelam. Namun enggak sekali dua kali juga saya tersesat di Blok M kala malam, namun entah mengapa selau tidak ingat kalau ada makanan melegenda yang harus dicicipi di sini.

Gerobak Gultik di Pasarr Parmounthh Gading Serpong (Koleksi foto pribadi)
Mungkin ini yang namanya belum jodoh. Gultik hanya sebuah harapan yang belum terpenuhi. Namun orang bijak pernah berkata ”kalau kamu mengingini sesuatu, alam raya akan membantumu untuk mendapatkannya. Ciehhh... Bingung kenapa sampai segitunya gara-gara gultik doang?”

Jadi ceritanya begini, beberapa waktu yang lalu ketika mau makan sate taichan di Pasar Paramounth Gading Serpong, ternyata di sebelahnya ada penjual Gultik yang juga baru buka. Enggak pakai mikir, saya langsung pesan satu porsi sambil nanya begini sama abangnya “Bang, ini gulai itik ya?” Si Abang yang sepertinya tidak sabar menunggu nasinya masak di rice cooker menjawab kalau Gultik itu kependekan dari Gulai Tikungan, bukan Gulai Itik. Jadi, di tempat melegendanya Gultik di Blok M sana, pedagangnya berbaris di semacam tikungan dan katanya tempatnya juga rada-rada gelap. Saya pun mengangguk-angguk tanda mengerti.

Agak lama saya menantikan seporsi gultik karena nasi putihnya tidak kunjung masak. Finally, si abang membawakan saya sepiring gultik. Ternyata ini benar-benar porsi mini. Nasinya tak seberapa banyak, setengah porsi pun tampaknya kurang. Jumlah dagingnya apalagi. Potongan dadu-dadu daging sapi yang kalau dihitung hanya ada sekitar 8 biji. Pantas saja kalau ada orang yang bisa memesan 3-5 porsi gultik sekali makan. Namun karena saya juga memesan Sate Taichan yang bikin keringatan, saya hanya memesan satu porsi saja.

Untuk informasi di Pasar Paramount Serpong ini banyak sekali makanan yang lezat dan terjangkau. Jadi, sayang kalau pesan tiga gultik sekaligus. Masih banyak makanan lain yang lezat yang bisa kamu dicoba. Setelah acara menghitung daging kelar saatnya untuk menyantap makanan ini. Menurut saya gultik itu mirip-mirip dengan tongseng tanpa kol. Santannya yang berwarna kekuningan dan tidak terlalu kental. Dagingnya ada yang halus dan juga ada juga yang berserat.

Daging yang cukup empuk dimakan dengan nasi putih yang sudah dibasahi dengan kuah. Menurut seorang teman yang sudah pernah makan Gultik di tempat aslinya, kuah gultik di Blok M lebih kental dibandingkan dengan kuah yang dijual di Pasar Paramounth. Kalau urusan jumlah daging, yang di Blok M lebih sedikit dan lebih banyak lemaknya dibandingkan yang di Gading Serpong. Sebelum teman saya selesai bercerita panjang lebar mengenai perbedaan Gultik di-sana-dan-di-sini, saya sudah kelar duluan menghabiskan beberapa suap Gultik yang hanya bikin perut saya sedikit tergeletik. Baiklah menu kedua saya sudah tersedia, yaitu sate taichan yang bikin gregetan. Selamat makan! Selamat berkuliner!

Gultik Blok M Pak Arjo
Pasar Modern Paramunth Gading Serpong
Harga: 15K
Buka: Menjelang malam  

6 komentar:

  1. Harga lumayan terjangkau ya pengen coba, tapi jauh euyy dari rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah di daerah mana mba? Yang di Blok M mungkin lebih dekat

      Hapus
  2. aku jg baru2 ini aja taunya kalo gultik itu kepanjangan dari gulai tikungan .. sempet dikerjai ama temenku, dibilang gulai tikus -__-.. kan aku jd batal pesen mbak pas diksh tau gitu.. sial ;p.. trnyata kepanjangannya bukan itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh kebayang tikus dalam santai. Gelinya bukan main kalau begitu.... wkkwkwkwkkwk.... segera dicoba ya mba.... Salam kenal

      Hapus
  3. Adeuh aku jadi kepengen makan gulai mbak. Btw aku suka gulai dimakan ma ketupat/ lontong hehe

    keluargahamsa(dot)com

    BalasHapus